SISTEM INFORMASI MANAJAMEN
1. MANAJEMEN HUBUNGAN PERUSAHAAN (
CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT )
Hubungan pelanggan telah menjadi aset yang paling
berharga bagi perusahaan sehingga setiap strategi perusahaan ditujukan bagaimana
untuk mencari dan mempertahankan pelanggan yang paling menguntungkan. Bisnis
yang berfokus pada pelanggan merupakan salah satu strategi bisnis puncak yang
dapat didukung oleh teknologi informasi.
Oleh karena itu, banyak perusahaan yang melaksanakan
inisiatif bisnis manajemen hubungan
perusahaan ( customer relationship management-CRM) dan sistem informasi
sebagai bagian dari fokus pelanggan atau strategi berpusat pelanggan untuk
mengembangkan kesempatan bagi keberhasilan di lingkungan bisnis yang
kompetitif..
Manajemen hubungan perusahaan( customer relationship management-CRM )
adalah
lintas fungsional yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses
pelayanan pelanggan dalam penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan yang
berinteraksi dengan pelanggan perusahaan.
Sistem CRM menyimpan data dalam basis data pelanggan
yang mengintegrasikan seluruh akun informasi pelanggan dan membuatnya tersedia
di seluruh perusahaan melalui internet, intranet, atau tautan jaringan lainnya
untuk penjualan, pemasaran, layanan dan aplikasi CRM lainnya.
Sistem CRM juga menyertakan modul perangkat lunak perusahaan
yang menyediakan alat untuk memudahkan sebuah bisnis dan karyawannya untuk
mengirimkan layanan yang cepat, nyaman, dapat diandalkandan konsisten kepada
pelanggannya.
Gambar 8.3
Kelompokaplikasiutamadalammanajamenhununganpelanggan.
A.Kelompok
Aplikasi Utama dalam Manajemen Hubungan Pelanggan
1.
Penjualan
Sistem
CRM menyediakan perwakilan penjualan dengan alat perangkat lunak dan sumber
data perusahaan yang dibutuhkan untuk mendukung dan mengelola aktivitas
penjualan meliputi informasi produk, konfigurasi produk dan kemampuan penghasil
penawaran penjualan.
2.
Pemasaran
dan pemenuhan
Sistem CRM membantu pelaku pemasaran
memenuhi syarat untuk target pemasaran dan penjadwalan serta pelacakan surat pemasaran langsung.
3.
Layanan
dan dukungan pelanggan
Sistem CRM menyediakan perwakilan
pelayanan dengan alat perangkat lunak dan akses seketika pada basis data
pelanggan seperti membantu manajer layanan pelanggan dalam membuat, menugaskan
dan mengelola permintaan bagi layanan dari pelanggan.
4.
Retensi
dan program loyalitas
Berhubungan dengan hambatan dan keluhan
pelanggan terhadap perusahaan yang berdampak pada tidak puasnya pelanggan dalam
hal layanan dan akan mempengaruhi
presentase keuntungan pada perusahaan.
A.
3
Tahapan CRM
1.
MENDAPATKAN
Mengandalkan perangkat lunak CRM untuk
mendapatkan pelanggan baru dan membantu pelanggan dalam mamahami nilai dari
sebuah produk yang ditawarkan perusahaan.
2.
MENINGKATKAN
Meningkatkan nilai pelanggan yang akan
menambah keuntungan bagi perusahaan dengan
menjaga agar pelanggan tetap puas oleh layanan yang nyaman dan harga
yang menarik dari perusahaan.
3.
MEMPERTAHANKAN
Menggunakan perangkat lunak dan basis
data analitis CRM dalam mengidentifikasi secara proaktif dan menghargai
pelanggan yang paling loyal serta memperluas bisnis melalui target pemasaran.
B.
Manfaat
dan tantangan CRM
·
Memungkinkan sebuah bisnis
mengdentifikasi dan membuat target bagi pelanggannya yang terbaik, sehingga
pelanggan dapat dipertahankan untuk mendapatkan layanan yang lebih banyak dan
lebih menguntungkan.
·
Memungkinkan kustomisasi seketika dan
personalisasi dari produk dan layanan berdasarka keinginan, kebutuhan dan
kebiasaan membeli dari pelanggan dan siklus hidupnya.
·
Dapat melacak kapan pelanggan
menghubungi perusahaan, terlepas dari titik kontak.
·
Memudahkan perusahaan untuk menyediakan
pengalaman pelanggan yang konsisten dan layanan dukungan superior di seluruh
titik kontak yang dipilih pelanggan.
Manfaat
diatas akan memberikan nilai bisnis strategis bagi perusahaan dan nilai
pelanggan utama kepada pelanggannya.
C.
Kegagalan
CRM
Alasan utama kegagalan CRM adalah
terlalu bergantung pada aplikasi baru yang utama dari teknologi informasi
seperti CRM dalam menyelesaikan masalah bisnis tanpa terlebih dahulu
mengembangkan perubahan proses bisnis dan mengubah program manajemen yang
dibutuhkan.
D.
Tren
dalam CRM
Perusahaan harus membuat hubungan kolaboratif dengan
mitra, pemasok dan pelanggan serta dapat menekan waktu dan biaya sementara
tetap meningkatkan pengalaman pelanggan dan jumlah nilai proposisinya.
Kebanyakan pelaku bisnis memulai dengan sistem operasional CRM seperti
otomatisasi tenaga penjualan dan pusat layanan pelanggan.
Berikut merupakan jenis CRM dan kemampuannya dalam
nilai bisnis yang di implementasikan oleh banyak perusahaan :
1.
CRM OPERASIONAL
|
·
Mendukung interaksi pelanggan
dengan kenyamanan yang lebih besar melalui berbagai saluran seperti telepon
dan surat elektronik
·
Menyingkronisasi interaksi
pelanggan secara konsisten di seluruh saluran
|
2.
CRM ANALITIS
|
·
Menganalisis, memprediksi dan
memperoleh nilai pelanggan dan perilaku serta perkiraan permintaan.
·
Membantu mendekati pelanggan
dengan informasi yang relevan dan menawarkan yang disesuaikan dengan
kebutuhan pelanggan.
|
3.
CRM KOLABORATIF
|
·
Memungkinkan kolaborasi yang
mudah dengan pelanggan, pemasok dan mitra.
·
Meningkatkan efisiensi dan
integrasi di seluruh rantai pasokan.
|
4.
CRM BERBASIS PORTAL
|
·
Memperkuat karyawan dalam
merespon permintaan pelanggan dengan lebih cepat
·
Menyediakan kemampuan segera
mengakses seluruh informasi pelanggan intenal dan eksternal.
|
1.
PERENCANAAN
SUMBER DAYA PERUSAHAAN ( ENTERPRISE RESOURCE PLANNING- ERP )
Perencanaan sumber daya perusahaan adalah sistem
perusahaan lintas fungsional yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak
proses bisnis internal dari sebuah perusahaan. ERP juga merupakan teknologis
dari bisnis elektronik berupa kerangka kerja transaksi di seluruh perusahaan
yang berkaitan dengan pengolahan pesanan penjualan, manajemen dan pengendaliaan
persediaan, perencanaan produksi dan distribusi serta keuangan.
Sistem ERP melacak sumber daya bisnis ( kas, bahan mentah,
dan kapasitas produksi ) dan status komitmen yang dibuat oleh bisnis (seperti pesanan pelanggan, pesanan
pembelian, dan gaji karyawan ) pada departemen manapun ( pabrikasi, pembelian,
penjualan, akuntansi, dll ) yang telah memasukkan data ke dalam sistem.
Sistem ERP juga mendukung banyak proses sumber daya
manusia yang penting, mulai dari perencanaan kebutuhan personel untuk
pembayaran gaji dan administrasi manfaat dan menyelesaikan catatan penyimpangan
keuangan yang paling dibutuhkan dan aplikasi akuntansi manajerial.
Gambar 8.8
A.
Komponen
aplikasi utama dari perencanaan sumber daya perusahaan
1. Pelanggan/Karyawan
2. Perencanaan
produksi
3. Logistik
terintegrasi
4. Akuntansi
dan keuangan
5. Sumber
daya manusia
6. Penjualan,
distribusi, manajemen pesanan
B.
Manfaat
dan tantangan dari ERP
1. Kualitas
dan efisiensi
Membuat kerangka kerja untuk
mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yang
menghasilkan perbaikan secara signifikan dalam kualitas dan efisiensi layanan
pelanggan, produksi, dan distribusi.
2. Berkurangnya
biaya
Pengurangan biaya secara signifikan dalam
pengolahan transaksi dan perangkat keras, perangkat lunak, dan staf pendukung
TI.
3. Pendukung
keputusan
Menyediakan informasi lintas fungsional
yang penting atas kinerja bisnis bagi manajer dengan cepat untuk memperbaiki
kemampuan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dengan cara yang
terjadwal di seluruh bisnis perusahaan.
4. Ketangkasan
perusahaan
Mengimplementasikan sistem ERP dari
proses bisnis, sistem informasi dan sumber daya informasi yang menghasilkan
struktur organisasi yang lebih fleksibel, tanggung jawab manajerial dan aturan
kerja, dan untuk organisasi yang lebih tangkas dan adaptif serta tenaga kerja
yang lebih memanfaatkan kesempatan bisnis baru.
Gambar 8.11
C.
Biaya-biaya
ERP
Meskipun manfaat dari ERP banyak, biaya
dan resiko juga patut dipertimbangkan.
Salah satu contoh ilustrasi adalah :
ü Rekayasa
ulang :
43 %
ü Konversi
data :
15 %
ü Pelatihan
dan manajemen perubahan : 15%
ü Perangkat
lunak :
15%
ü Perangkat
keras :
12%
Dapat diperhatikan bahwa perangkat keras
dan perangkat lunak hanya bagian kecil dari total biaya, kemudian biaya
pengembangan proses bisnis baru ( rekayasa ulang ) dan pelatihan dan manajemen
perubahan membuat sebagian besar total
biaya dalam mengimplementasikan sistem ERP.Sedangkan konversi data merupakan
kategori utama lainnya dari biaya implementasi ERP.
Sebagian besar perusahaan memiliki implementasi
ERP yang berhasil, tapi ada juga perusahaan yang mengalami kegagalan dan pada
akhirnya merusak keseluruhan bisnisnya. Untuk itu penting dalam hal
mempertimbangkan biaya-biaya yang akan digunakan dalam suatu perusahaan.
D.
Penyebab
kegagalan ERP
·
Manajer dan pelaku TI meremehkan
kompleksitas dari perencanaan, pengembangan, dan pelatihan yang dibutuhkan
untuk menyiapkan sistem ERP baru yang akan mengubah bisnis dan sistem informasi
secara radikal.
·
Kegagalan dalam melibatkan karyawan yang
terkena dampak dalam tahap perencanaan dan pengembangan.
·
Pelatihan yang tidak mencukupi dalam hal
pekerjaan yang dibutuhkan oleh sistem ERP.
·
Kegagalan dalam melakukan konversi dan
pengetesan data yang memadai
·
Kepercayaan yang berlebihan dari
perusahaan atau manajemen TI atas pernyataan penjual perangkat lunak ERP atau
atas bantuan dari perusahaan konsultan bergengsi yang dipekerjakan untuk
memimpin implementasi.
E.
Tren
dalam ERP
Saat ini, ERP masih terlibat dalam mengadaptasi
pengembangan teknologi dan permintaan pasar.
4 tren penting dalam membentuk evolusi keberlanjutan
dari ERP :
ü Pengembangan
dalam integrasi dan fleksibilitas
ü Perluasan
aplikasi bisnis elektronik
ü Jangkauan
yang lebih jauh ke pengguna baru
ü Adopsi
teknologi internet
2.
MANAJEMEN
RANTAI PASOKAN
( SUPPLY CHAIN MANAGEMENT-SCM )
Manajemen rantai pasokan adalah sistem antar
perusahaan lintas fungsional yang menggunakan teknologi informasi untuk
membantu mendukung dan mengelola hubungan antar beberapa kunci proses bisnis
sebuah perusahaandengan pemasok pelanggan dan mitra bisnis.
Pada dasarnya, manajemen rantai pasokan membantu
perusahaan mendapatkan produk yang tepat ke tempat yang benar di waktu yang
tepat dalam jumlah yang memadai dan biaya yang dapat diterima. Sedangkan tujuan
SCM sendiri adalah untuk mengelola proses tersebut secara efisien dengan
mengelola permintaan; mengendalikan persediaan; meningkatkan jaringan hubungan
bisnis yang dibina perusahaan dengan pelanggan, pemasok dan distributor;
menerima umpan balik status tautan di setiap harinya dalam rantai pasokan dan
menerima umpan balik terhadap status dari setiap hubungan dalam rantai pasokan.
A.
Peranan
SCM
Peranan teknologi SCM adalah untuk mendukung
tercapainya hasil strategis, taktis, dan operasional dari perencanaan SCM
dengan sistem informasi antar perusahaan yang menghasilkan banyak dari
hasil-hasil sebuah bisnis perlukan untuk mengelola rantai pasokannya secara
efektif. Itulah sebabnya banyak perusahaan memasang perangkat lunak SCM dan
mengembangkan sistem SCM berbasis situs.
Hingga saat ini, produk perangkat lunak SCM telah
dikembangkan baik untuk perencanaan rantai pasokan maupun aplikasi pelaksanaan.
Perangkat lunak perencanaan SCM seperti 12 dan manugistics dapat mendukung
berbagai aplikasi untuk perkiraan pasokan dan permintaan. Sedangkan perangkat
lunak SCM seperti EXE Technologies dan Manhattan Associates dapat mendukung
aplikasi untuk manajemen pesanan, manajemen logistik, dan manajemen gudang.
B.
Manfaat
dan tantangan SCM
ü Manfaat
Sistem SCM dapat
memberikan kunci manfaat bisnis bagi perusahaan seperti :
·
Pengolahan pesanan yang lebih cepat dan
akurat
·
Pengurangan level persediaan
·
Percepatan waktu ke pasar
·
Biaya transaksi dan bahan yang lebih
rendah
·
Hubungan strategis dengan pemasok
perusahaan
Semua manfaat SCM tersebut ditujukan
untuk membantu sebuah perusahaan mencapai ketangkasan dan kepekaan dalam
memenuhi permintaan pelanggan dan kebutuhan mitra bisnisnya.
ü Tantangan
Tantangan
yang dihadapi perusahaan adalah mengembangkan sistem rantai pasokan yang
efektif dan mencapai sasaran bisnis yang kompleks dan sulit bagi banyak
perusahaan.
C.
Tren
dalam SCM
Tren-tren dalam penggunaan manajemen
rantai pasokan saat ini melalui 3 tahapan yang dimungkinkan dalam implementasi
sistem SCM pada sebuah perusahaan. Berikut merupakan tahapannya :
1. Perusahaan
berkosentrasi untuk membuat pengembangan pada proses rantai pasokan internal
dan eksternal serta hubungan dengan pemasok dan pelanggan. Perusahaan
menggunakan laman situs komersialnya dan memberikan akses katalog online serta
informasi rantai pasokan sebagai dukungan terbatas perusahaan ke transaksi
online.
2. Perusahaan
menyelesaikan aplikasi manajemen rantai pasokan yang substansial dengan
menggunakan program perangkat lunak SCM terseleksi secara internal. Perusahaan
juga berkonsentrasi pada perluasan jaringan bisnis dari situs berbantu SCM yang
meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasionalnya dalam memenuhi tujuan
strategis bisnis perusahaan.
3. Perusahaan
mulai mengembangkan dan mengimplementasikan pengurangan sisi aplikasi manajemen
rantai penjualan kolaboratif menggunakan perangkat lunak SCM lanjutan, layanan
penuh tautan ekstranet dan pertukaran perdagangan komersial pribadi dan umum.